JANGAN MACAM² DENGAN SUKU INI..!! Suku Paling Berbahaya di Dunia yg Belum Terjamah Kehidupan Luar

Suku primitif paling menakutkan di dunia hingga saat ini masih ada. Suku asing ini tak segan membunuh orang asing yang masuk ke wilayah mereka.  

Karena keterasingannya, suku primitif tersebut sangat berbahaya jika dikunjungi orang luar. Mereka bisa menyerang dengan senjata tradisional seperti tombak, panah beracun atau senjata tajam lain untuk membunuh siapa saja yang mendekat. 


berikut ini beberapa suku paling menakutkan yang tidak ingin anda temui.

suku asaro.

Bayangkan, Anda masuk ke pedalaman hutan rimba. Lalu muncullah, sesosok manusia dengan badan berwarna putih, kepalanya besar, bertaring dan bertanduk. Inilah Suku Asaro di Papua Nugini yang disebut sebut sebagai suku paling menyeramkan di dunia.

Papua Nugini bak misteri. Bentangan alam dan kehidupan suku sukunya belum terekspos dan belum banyak diketahui traveler. Terutama soal suku sukunya, mungkin telinga Anda belum pernah mendengar tentang Suku Asaro.

Suku Asaro menetap di kawasan pegunungan di daerah Asaro, dengan kota terdekatnya adalah Goroka. Suku Asaro pun masuk daftar dalam suku-suku terpencil yang sulit ditemui. tampilan suku asaro layaknya suku di papua nugini. mereka berambut ikal dan berkulit hitam dengan ciri khas menggunakan topeng dan badannya berwarna putih.

menurut beberapa versi, mereka menggunakan topeng untuk merebut kembali wilayah mereka yang telah diserang suku lain. suku yang menyerang ketakutan dan kabur setelah melihat penampakan suku asaro begitu menyeramkan. mereka percaya jika yang datang adalah roh karena berwarna putih.

Suku sentinel

Kematian pria AS John Allen Chau yang dipanah suku terasing penghuni Pulau Sentinel Utara, di Kepulauan Andaman India 2018 lalu sempat jadi bahan perbincangan. Dunia kembali menyoroti keberadaan kelompok masyarakat yang menutup diri dari dunia luar, yang tega memanah setiap orang asing yang berkunjung.

Laporan dari India Today, suku Sentinel yang tinggal di sana memang unik. Selain tidak mengenal budaya berjabat tangan, mereka menggunakan salam dengan duduk di pangkuan satu sama lain dan mendaratkan tamparan hangat di punggung mereka sendiri.

Meski begitu, suku yang bertahan hidup dengan berburu dan meramu ini, tak akan ramah dengan orang asing dari luar pulau. Mereka melesatkan panah sebagai gantinya.Hampir setiap orang yang berkunjung disambut dengan terjangan panah. Pada 1970-an, sutradara film dokumenter National Geographic terkena satu panah pada bagian kakinya.

menurut laporan new york times, Kemungkinan penduduk pulau trauma dengan peristiwa penculikan, atau mungkin mereka takut pada penyakit asing. Tidak ada yang pernah tahu persis mengapa mereka begitu bermusuhan dengan orang luar, dan apa bahasa mereka hingga kini tetap menjadi misteri.

Suku Sentinel diyakini bermigrasi dari Afrika pada 50.000 tahun lalu. Mereka menggunakan tombak, busur, dan anak panah untuk berburu binatang. Mereka juga mengumpulkan tanaman untuk dimakan dan dijadikan rumah.

Suku suri.

Suku Suri terletak di barat daya Ethiopia. Suku ini lihai dalam pertarungan fisik menggunakan tongkat yang disebut sangine. Suku Suri masih mempertahankan dan menjalankan tradisi yang ekstrim. Salah satu tradisi itu adalah dua pria harus saling bertarung alias duel sampai ada yang meninggal demi mendapatkan seorang perempuan. 

Selain itu, perempuan Suku Suri yang akan melangsungkan pernikahan harus mencabut gigi bawah, kemudian menindik serta meregangkan bibir bawahnya untuk dimasukkan pelat bibir tanah liat. 

Suku chimbu.

inilah Suku Chimbu, yang terkenal karena punya tradisi unik mengecat seluruh tubuhnya layaknya kerangka manusia. Suku ini dijuluki sebagai 'manusia kerangka' dari Papua Nugini. Dilansir Ripley, sebelumnya tak banyak informasi mengenai keberadaan Suku Chimbu karena mereka menetap di sebuah dataran tinggi terpencil di Papua Nugini.  

Bahkan mereka baru pertama kali berkontak dengan dunia barat pada 1934, ketika penjelajah Australia Michael Leahy dan James Taylor bertemu mereka dalam perjalanan untuk pemetaan. Suku ini punya kebiasaan nyentrik, yaitu mengecat tubuh dengan motif kerangka. Konon, tradisi ini sudah dilakukan sejak lama dan sedari dahulu kala mereka sengaja berdandan seperti itu untuk mengintimidasi musuh. 

Mengutip National Geograpchic, Suku Chimbu mengecat dirinya menggunakan tanah liat yang diambil dari sungai. Tanah liat tersebut lalu dicampur dengan air dan abu yang dibakar dari berbagai jenis kayu. 

Nama Chimbu sendiri berasal dari kata Sim­bu yang berarti terima kasih dalam dialek me­reka. Itu adalah kata kata yang di­ucapkan orang Chimbu ke­tika per­tama kali bertemu para pen­jelajah Aus­tralia. Hal inilah yang menyebabkan nama Chimbu dikenal hingga sekarang.

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu